BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring meningkatnya ilmu pengetahuan di Indonesia, berkembang pula upaya
peningkatan pelayanan kesehatan terhadap wanita yang semakin membaik.
Sarana dan prasarana di pelayanan kesehatan menunjang terdeteksinya
penyakit wanita yang bermacam – macam, termasuk penyakit ginekologi.
Berbagai macam penyakit sistem reproduksi yang memiliki efek negatif
pada kualitas kehidupan wanita dan keluarganya dengan gejala salah
satunya gangguan menstruasi
seperti menarke yang lebih awal, periode menstruasi yang tidak teratur,
panjang siklus menstruasi yang pendek, paritas yang rendah, dan riwayat
infertilitas. (Linda J. Heffner dan Danny J. Schust, 2002)
Gg.
Menstruasi yang umum pada wanita biasanya terjadi dismenore atau nyeri
saat haid. Dismenore atau menstruasi yang menimbulkan nyeri merupakan
salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita dari
berbagai usia. Selain itu periode menstruasi yang tidak teratur dengan
volume pengeluaran darah yang berlebih dapat mengakibatkan anemia.
Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen.
(Wiliams, 2001)
Nyeri
yang berlebih pada saat haid juga dapat terjadi akibat adanya massa
pada organ reproduksi seperti kista atau tumor. Kista adalah bentuk
gangguan adanya pertumbuhan sel-sel otot polos yang abnormal.
Pertumbuhan otot polos abnormal yang terjadi pada ovarium disebut kista
ovarium. Kista
ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari
pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi. (Lowdermilk, dkk. 2005).
Selama
tahap kehidupan, massa yang biasanya disebabkan oleh kista ovarium
fungsional, neoplasma ovarium jinak, atau perubahan pasca infeksi pada
tuba fallopii. (Linda J. Heffner dan Danny J. Schust, 2002). Berikut adalah Data penderita kista ovarium : Kista
ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium
merupakan penyebab kematian dari semua kanker ginekologi.
Di
Amerika Serikat pada tahun 2001 diperkirakan jumlah penderita kanker
ovarium sebanyak 23 .400 dengan angka kematian sebesar 13.900 orang. Tingginya
angka kematian karena penyakit ini sering tanpa gejala dan tanpa
menimbulkan keluhan, sehingga tidak diketahui dimana sekitar 60% - 70%
penderita datang pada stadium lanjut. Maka penyakit ini disebut juga
silent killer. Angka kejadian kanker ovarium di Indonesia belum diketahui secara pasti karena pencatatan dan pelaporan di negeri kita kurang baik. Sebagai
gambaran di RSU, kanker dharmais ditemukan penderita kanker ovarium
sebanyak 30 kasus setiap tahun. Study epidemologie menyatakan beberapa
faktor resiko nullipata, melahirkan pertama kali pada usia di atas 35
tahun dan wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kehamilan
pertama terjadi pada usia di bawah 25 tahun. Penggunaan pil kontrasepsi
dan menyusui akan menurunkan kanker ovarium sebanyak
30–60%.(Dharmais,2007)
Walaupun penanganan dan pengobatan kanker ovarium telah dilakukan dengan prosedur yang benar namun hasil pengobatannya sampai saat ini belum menggembirakan termasuk pengobatan dan pengobatan yang dilakukan di pusat kanker terkemuka di dunia sekalipun. Angka kelangsungan hidup 5 tahun penderita kanker ovarium pada stadium lanjut berkisar 20 – 30 %.
Di RSU Raden Mattaher Jambi terdapat jumlah seluruh penderita kista ovarium tahun 2009 – 2010 sebanyak 47 orang.
Dari sekian banyak jenis penyakit kista, kista coklat (endometriosis) begitu menarik perhatian untuk diteliti dan di informasikan kepada masyarakat, terutama untuk wanita di Indonesia yang setiap tahunnya bertambah banyak penderitanya. Menurut data hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo terdata pada tahun 2008 terdapat 428 kasus penderita kista endometriosis, 20% diantaranya meninggal dunia dan 65% diantaranya adalah wanita karir yang telah berumah tangga, sedangkan pada tahun 2009 terdata 768 kasus penderita kista endometriosis, dan 25% diantaranya meninggal dunia, dan 70% diantaranya adalah wanita karir yang telah berumah tangga (Nasdaldy, 2009).
Tahun Jumlah Kasus Meningal Dunia Golongan Pekerjaan :
Wanita Karir Yg Telah Berumah Tangga Ibu Rumah Tangga Wanita Yg Belum Berumah Tangga
2009 428 85 (20%) 273 (65%) 107 (25%) 42 (10%)
2010 768 192 (25%) 537 (70%) 153 (20%) 76 (10%)
Sumber : RSUD Raden Mattaher, 2010 (http://jhon-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2011/07/data-penderita-kista-ovarium-dengan.html)
30–60%.(Dharmais,2007)
Walaupun penanganan dan pengobatan kanker ovarium telah dilakukan dengan prosedur yang benar namun hasil pengobatannya sampai saat ini belum menggembirakan termasuk pengobatan dan pengobatan yang dilakukan di pusat kanker terkemuka di dunia sekalipun. Angka kelangsungan hidup 5 tahun penderita kanker ovarium pada stadium lanjut berkisar 20 – 30 %.
Di RSU Raden Mattaher Jambi terdapat jumlah seluruh penderita kista ovarium tahun 2009 – 2010 sebanyak 47 orang.
Dari sekian banyak jenis penyakit kista, kista coklat (endometriosis) begitu menarik perhatian untuk diteliti dan di informasikan kepada masyarakat, terutama untuk wanita di Indonesia yang setiap tahunnya bertambah banyak penderitanya. Menurut data hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo terdata pada tahun 2008 terdapat 428 kasus penderita kista endometriosis, 20% diantaranya meninggal dunia dan 65% diantaranya adalah wanita karir yang telah berumah tangga, sedangkan pada tahun 2009 terdata 768 kasus penderita kista endometriosis, dan 25% diantaranya meninggal dunia, dan 70% diantaranya adalah wanita karir yang telah berumah tangga (Nasdaldy, 2009).
Tahun Jumlah Kasus Meningal Dunia Golongan Pekerjaan :
Wanita Karir Yg Telah Berumah Tangga Ibu Rumah Tangga Wanita Yg Belum Berumah Tangga
2009 428 85 (20%) 273 (65%) 107 (25%) 42 (10%)
2010 768 192 (25%) 537 (70%) 153 (20%) 76 (10%)
Sumber : RSUD Raden Mattaher, 2010 (http://jhon-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2011/07/data-penderita-kista-ovarium-dengan.html)
Tabel 1 : Data penyakit yang terdapat di R. Dahlia RSUD kota Bekasi pada priode Januari – Juli 2011
| |||||||||
NO
|
ICD X
|
NAMA PENYAKIT
|
B U L A N
| ||||||
Jan
|
Peb
|
Mrt
|
April
|
Mei
|
Juni
|
Jml
| |||
1
|
KISTA OVARIUM
|
0
|
3
|
0
|
1
|
4
|
8
| ||
2
|
MYOMA UTERI
|
5
|
5
|
9
|
2
|
7
|
8
|
36
| |
3
|
MENOMETRORHAGIA
|
3
|
6
|
9
|
6
|
6
|
4
|
34
| |
4
|
CA. CERVIK
|
2
|
1
|
2
|
1
|
0
|
1
|
7
| |
5
|
KISTA BARTOLIN
|
5
|
3
|
3
|
1
|
1
|
3
|
16
| |
6
|
TUMOR VAGINA
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
2
| |
JUMLAH
|
16
|
18
|
23
|
11
|
18
|
17
|
103
|
Sumber : Rekam medis RSUD Kota Bekasi
Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa Di RSUD Kota Bekasi R. Dahlia (maternitas) telah ditemukan 7,8 % kista ovarium dari 6penyakit ginekologi lainya pada periode Januari – Juli 2011 sehingga dibutuhkan adanya peningkatan kemampuan perawatan untuk meminimalkan komplikasi lebih lanjut seperti misalnya rasa nyeri yang timbul
akibat dari pecahnya dinding kista, pembesaran kista yang terlampau
cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang, perdarahan yang
terjadi di dalam kista dan tangkai kista yang terpeluntir. Berdasarkan pertimbangan diatas maka penulis tertarik membuat laporan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada klien Ny. M dengan kista ovarium + anemia di Ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
a. Memperoleh
pengalaman secara nyata dalam meningkatkan ilmu pengetahuan penulus
tentang asuhan keperawatan maternal pada pasien dengan kista ovarium.
b. Melaksanakan
asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif meliputi bio,
psiko, social, dan spiritual pada klien kista ovarium dengan pendekatan
proses keperawatan
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan kista ovarium diharapkan penulis
Setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan kista ovarium diharapkan penulis
a. Mampu melakukan pengkajian secara komprehensif pada klien dengan kista ovarium
b. Mampu menganalisa data hasil pengkajian pada klien dengan kista ovarium
c. Mampu menegakan diagnosa keperawatan pada klien dengan kista ovarium
d. Mampu merencanakan asuhan keperawatan pada klien dengan kista ovarium
e. Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan pada klien kista ovarium
f. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan kista ovarium
g. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan maternal dengan kista ovarium
- Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode deskriptif berbentuk studi kasus melalui pendekatan proses keperawatan. Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut .
1. Wawancara
Mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi lisan yang didapat secara langsung dari klien maupun keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang sedang dirasakan klien saat ini
2. Observasi
Mengamati keadaan klien dan respon klien untuk memperoleh data objektif
tentang masalah kesehatan dan masalah keperawatan
Mengamati keadaan klien dan respon klien untuk memperoleh data objektif
tentang masalah kesehatan dan masalah keperawatan
3. Pemeriksaan fisik
Memeriksa keadaan fisik klien secara sistematis dan menyeluruh dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
Memeriksa keadaan fisik klien secara sistematis dan menyeluruh dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
4. Studi Dokumentasi
Membaca catatan keperawatan dan catatan medis yang berhubungan dengan klien, selama klien ada di rumah sakit
5. Studi Kepustakaan
Mengumpulkan
informasi dari bahan-bahan bacaan sebagai literatur yang relevan dengan
kasus yang diambil sebagai bahan dalam pembuatan karya tulis.
- Sistematika penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari IV BAB, yaitu : BAB
I Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan penulisan, metoda
penulisan dan teknik pengumpulan data, serta sistematika penulisan. BAB II Tinjauan teoritis yang berisi konsep dasar Kista ovarium : definisi, anatomi fisiologi, fatofisiologi, manajemen medik, dampak masalah terhadap perubahan struktur. Konsep dasar anemia : definisi, anatomi
fisiologi, fatofisiologi, manajemen medik, dampak masalah terhadap
perubahan struktur, dan konsep dasar asuhan keperawatan : pengkajian,
analisa data, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. BAB III tinjauan
Kasus dan pembahasan yang berisi, tinjauan kasus pengkajian, analisa
data, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. BAB IV Penutup yang berisi, kesimpulan, rekomendasi.